Faktor Resiko Luka tekan
Oleh Renty Amalia 29 September 2024 Klik 61
Faktor Risiko
Faktor Risiko
Ulkus dekubitus disebabkan oleh tekanan berkepanjangan pada kulit, sehingga mengurangi aliran darah dan oksigen ke area yang terkena. Hal ini menyebabkan kerusakan jaringan dan nekrosis (kematian) pada kulit dan struktur di bawahnya. Tekanan tersebut bisa berasal dari berat badan sendiri, atau dari alat luar seperti kasur, bantal, atau gips. Faktor risiko terjadinya ulkus dekubitus dapat dibagi menjadi dua kategori: intrinsik dan ekstrinsik (Mervis & Phillips, 2019a) . Faktor risiko intrinsik adalah faktor yang berkaitan dengan karakteristik individu dan status kesehatan. Beberapa faktor risiko intrinsik adalah (Cox, 2020; Wang et al., 2024) .
a. Faktor ekstrinsik
Faktor ekstrinsik penyebab luka tekan adalah :
-
Tekanan
Luka tekan terjadi apabila penekanan pada satu area dan dalam waktu 2 jam pada tekanan 500 mmHg, sementara pada tekanan sebesar 100 mmHg terjadinya cedera memerlukan waktu 10 jam. -
Shear (geser tekan)
Shear adalah trauma akibat pergeseran. Biasanya terjadi apabila pasien dalam posisi semi flower. Shear terjadi apabila pasien di atas tempat tidur kemudian sering merosot dan kulit mengalami regangan dan tekanan. -
Friction (gesekan)
Friksi terjadi saat mobilisasi pasien . saat memindahkan pasien menggunakan alat bantu seperti slide sheet. -
Kelembaban
Kelembaban terjadi akibat inkontinensia urin dan feses, drain luka, banyak keringat. Kondisi kulit pada pasien yang mengalami lembab akan mengkontribusi kulit menjadi maserasi, kemudian dengan adanya gesekan dan pergeseran memudahkan kulit mengalami kerusakan.
b. Faktor intrinsik
-
Usia
Usia lanjut mudah untuk terjadi luka tekan, karena pada usia lanjut berkurangnya jaringan subkutan sehingga menurunkan resistensi kulit terhadap tekanan eksternal sehingga dapat meningkatkan tekanan. Selain itu, pada usia lanjut terjadi penurunan fungsi di semua organ termasuk pada system integument.
-
Kondisi kulit
Terdapat tiga fungsi kulit yang penting adalah sebagai pelindung, sensori dan termogulasi. Adanya sesuatu yang menganggu ketiga fungsi kulit ini dpat mengaggu integritas kulit. Kurangnya kemampuan kulit untuk melaksanakan fungsi termogulasi dapat menyebabkan kelembaban kulit meningkat. -
Perfusi jaringan tubuh
Viabilitas jaringan ditentukan oleh adanya kekuatan pada pembuluh darah, suplai darah dan oksigenasi. Dalam hal ini pembuluh darah mengalami vasokontriksi fisiologis (responn hormonal) maupun patologis (arterosklerosis) -
Temperature tubuh
Kondisi tubuh yang mengalami peningkatan temperature dapat berpengaruh pada temperature jaringan yang meningkatkan resiko terhadap iskemik jaringan. Adanya iskemik jaringan menyebabkan tidak toleran terhadap gaya gesekan dan pergeseran sehingga mudah mengalami kerusakan kulit. -
Nutrisi
Keberlangsungan hidup sel-sel jaringan tubuh dapat terus terjadi apabila terdapat keseimbangan nutrisi baik makronutrisi maupun mikronutrisi. Tidak adnaya kesimbangan nutrisi dapat mengkontribusi terjadinya luka tekan. Kondisi ini termasuk dalam ketidakadanya keseimbangan dehidrasi atau keseimbangan cairan dan elektrolit yang berisiko terjadinya luka tekan. Malnutrisi atau IMT < 18,50, mengurangi lapisan pelindung jaringan adipose dan otot antara tulang yang menonjol dan permukaan yang kontak dengan kulit. -
Obesitas
Obesitas dapat menganggu mobilitas dan penyembuhan luka karena adanya vaskularisasi yang buruk pada jaringan adipose.